HKTI: Tambah anggaran sektor pertanian jadi 10%
SIDOARJO, kabarbisnis.com: Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mendesak pemerintah untuk meningkatkan anggaran sektor pertanian sampai dengan 10% dari total Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN).
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) HKTI Prabowo Subianto menyatakan dengan kekuatan APBN saat ini yang mencapai Rp1.200 triliun, ternyata anggaran yang dialokasikan untuk sektor pertanian hanya 1%.
"Menambah anggaran untuk sektor pertanian merupakan kebutuhan mendesak bagi Indonesia hari ini sebab seiring terjadinya perubahan iklim, pasokan komoditas pangan terancam berkurang," ujar Prabowo usai membuka Musyawarah Daerah (Musda) VII Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HKTI Jawa Timur di Hotel Utami, Sidoarjo, Jumat (22/10/2010).
Menurut Prabowo dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian sangatlah besar, sehingga harus memperoleh perhatian khusus dari pemerintah. Pemerintah seharusnya segera melakukan penelitian untuk menemukan varietas tanaman pangan yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah harus mengusahakan perluasan lahan pertanian produktif. Dengan demikian produksi sektor pertanian meningkat dan mampu mengatasi kendala-kendala pasokan komoditas pangan yang menyusut akibat perubahan iklim.
"HKTI bekerjasama dengan Badan Teknologi Atom Nasional (BATAN) telah menghasilkan benih padi unggulan untuk mengantisipasi perubahan iklim. Benih padi yang telah kami edarkan yaitu Mira 1 dan Mira 2. Berikutnya, kami akan luncurkan juga benih unggul kedelai dan gandum," papar Prabowo.
Dia mengungkapkan, HKTI menargetkan benih unggul tersebut dapat ditanam di 1 juta hektar lahan padi atau sekitar 8,3% dari keberadaan lahan di seluruh Indonesia.
Probowo juga mengingatkan agar dalam situasi ini, tanggung jawab pemerintah harus disokong oleh para petani dengan turut serta mengerem laju pertumbuhan penduduk dengan melakukan program keluarga berencana (KB).
"Kalau terjadi ledakan penduduk di Indonesia, sementara produksi komoditas pangan terkendala perubahan iklim, bisa jadi timbul krisis pangan. Untuk itu para petani juga harus berupaya mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan ikut program KB," kata Prabowo.
Dia menambahkan, kebutuhan pangan dunia kedepan akan sangat besar dan Indonesia berpeluang mengambil kesempatan tersebut sebab kekayaan Indonesia terletak di sektor pertanian. Kebangkitan Indonesia, menurut Probowo, akan ditopang oleh sektor pertanian.
"Bayangkan, Republik Rakyat Tiongkok [RRT] yang kini memiliki penduduk setara 25% dari seluruh penduduk di seluruh dunia, ternyata hanya memiliki 7% tanah yang bisa menghasilkan pangan. Indonesia bisa menjadi pemasok pangan dan energi yang dominan di dunia," jelasnya.
Dengan demikian, sambung Prabowo, keberadaan petani harus benar-benar menjadi tulang punggung yang terhormat di Indonesia. "Simpanan para petani, menurut Bank Indonesia mencapai Rp31 triliun. Jangan sampai uang yang dihasilkan para petani mengalir ke kota dan selanjutnya bermuara di ibukota tanpa kembali lagi ke desa," tegas Prabowo.
HKTI, lanjutnya, akan berupaya keras agar kesejahteraan, kemakmuran, dan kejayaan bisa dinikmati para petani. Prabowo meyakini cita-cita ini dapat dicapai dalam waktu singkat apabila para pemimpin mampu menerapkan strategi yang tepat dan konsisten.
Sementara itu, Pj Ketua DPD HKTI Jatim Supriyatno menyatakan siap mendukung program Provinsi Jatim untuk menjadi provinsi dengan produksi pertanian terbesar di dunia.
"HKTI telah mendukung ikhtiar para petani dengan berbagai program. Diantaranya kami telah membentuk koperasi HKTI, penyerahan bantuan sarana pertanian seperti traktor dan pompa air, dan berbagai program lainnya," ujar Supriyatno. kbc3
Sumber : http://www.kabarbisnis.com/life-style/agribisnis/2815540-HKTI__Tambah_anggaran_sektor_pertanian_jadi_10_.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar