........Selamat Hari Jadi Kab. Nunukan ke 13 tgl 12 Oktober 2012.......

Rabu, 23 Februari 2011

Mustofa, Ketua DPD HKTI Jawa Timur

Mustofa, berupaya mewujudkan petani sejahtera dan makmur


Ketua DPD HKTI Jatim Mustofa Kamal Pasa. (dok. kabarbisnis.com)

ENERGIK
, demikian kesan pertama yang ditangkap dari pria muda kelahiran Mojokerto, 27 Maret 1973 ini. Kesan ini bukan halusinasi, namun demikian adanya Mustofa Kamal Pasa.

Belum genap seminggu dilantik menjadi Bupati Mojokerto pada 18 Oktober 2010, Mustofa berkompetisi kembali, kali ini dalam pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPD HKTI) Jawa Timur dan sukses terpilih sebagai ketua untuk periode 2010-2015 pada 23 Oktober 2010.

Dia melihat bahwa Jawa Timur maupun Mojokerto sama-sama memiliki potensi besar di sektor pertanian. Daya dukung dari pemerintahan dan stakeholder lain di Jatim merupakan kunci untuk memberdayakan petani.

“Kalau di Mojokerto, saya melihat potensi pertanian, peternakan, dan perikanan merupakan potensi besar yang perlu diungkit agar lebih maju dibandingkan sekarang. Untuk Jatim, saya melihat sektor pertanian telah memperoleh perhatian besar Gubernur, tinggal para stakeholder seperti HKTI ini harus bisa memberi sumbangsih lebih besar,” papar Mustofa di sela-sela Musyawarah Daerah VII DPD HKTI Jatim pekan lalu.

Dia mencontohkan keberadaan Puspa Agro sebagai wujud konkrit dukungan Gubernur Jatim bagi sektor pertanian Jatim. HKTI, lanjutnya, akan memaksimalkan fungsi Puspa Agro sebagai fasilitas pengungkit kesejahteraan dan kemakmuran para petani, dan bukan hanya dimanfaatkan oleh para tengkulak.

Distorsi pasar akibat ulah para tengkulak ini menurut Mustofa, bukan hanya satu-satunya pekerjaan rumah (PR) bagi HKTI. PR lainnya sangat menumpuk diantaranya adalah mendukung perluasan lahan pertanian dan mengerem alih fungsi lahan produktif menjadi kawasan industri dan perumahan.

“Rencana Tata Ruang dan Wilayah [RTRW] yang disusun pemerintah daerah terkadang tak mempedulikan alih fungsi lahan subur ini. Maka HKTI akan menghimbau agar lahan-lahan subur tetap diperuntukkan untuk sektor pertanian,” tegas putra pasangan H. Djakfaril dan Hj. Fatimah ini.

Mustofa sendiri telah membuktikan visinya di sektor pertanian dengan memulai revitalisasi sungai-sungai di Kabupaten Mojokerto yang jumlahnya mencapai ratusan. Berfungsinya sungai, menurut dia akan mendorong sektor lainnya untuk bergerak, mulai sektor perikanan, pertanian lebih maju karena memiliki cadangan air irigasi, pariwisata bahkan hingga juga mendongkrak sektor transportasi.

Suami dari dr. Ikfinah Fahmawati ini mengingatkan, di zaman dahulu sungai menjadi sarana vital dalam aktifitas keseharian penduduk. Namun seiring berkembangnya sektor industri yang tuna kepedulian terhadap lingkungan menyebabkan sungai lumpuh dari sejuta fungsinya.

Salah satu sungai yang telah direvitalisasi oleh Mustofa adalah Sungai Sadar. Sungai yang memiliki panjang 16 kilometer dan lebar 8 meter ini diperdalam oleh Mustofa. “Sebelum dikeruk, kedalaman sungai hanya 80 sentimeter, tapi setelah diperdalam, menjadi 4 meter. Maka petani pun memiliki cadangan air untuk irigasi lahan pertaniannya. Sementara para penghobi memancing bisa terpuaskan karena kami isi sungai itu dengan ribuan benih ikan,” jelas Mustofa yang telah dikaruniai tiga anak ini.

Hasil pendalaman sungai ini, sambungnya, ternyata memunculkan potensi sungai yang sebelumnya terabaikan, yakni sebagai alternatif jalur transportasi. Sementara tanah yang dikeruk dan ditumpuk di sempadan sungai telah menjadi jalan selebar 3 meter yang bisa dilewati kendaraan. Masih banyak lagi PR yang menurut Mustofa yang harus dituntaskan dalam masa kepengurusan HKTI Jatim 2010-2015.

“Saya sangat bersyukur karena di HKTI, saya dipertemukan dengan saudara-saudara di seantero Jatim. Jadi silaturahmi saya tak terbatas di Mojokerto saja. Nanti saya akan segera berkoordinasi dengan Gubernur Jatim, dan seluruh jajaran organisasi HKTI untuk membantu Jatim mewujudkan peningkatan sektor pertanian. Setidaknya kontribusi pertanian terhadap perekonomian Jatim bisa meningkat, yang saat ini tercatat baru di kisaran 30% menjadi lebih dari 30%,” pungkas Mustofa. kbc3

Sumber : http://www.kabarbisnis.com/life-style/profil/2815681-Berupaya_mewujudkan_petani_sejahtera_dan_makmur.html

Tidak ada komentar: